Midnight Sun 2006 Bluray Subtitle Indonesia

By Semvrs - Januari 04, 2020

Midnight Sun 2006 Bluray Subtitle Indonesia



Movie: Midnight Sun / A Song to the Sun
Romaji: Taiyo no uta
Japanese: タイヨウのうた
Director: Norihiro Koizumi
Writer: Kenji Bando, Yoshiaki Hosono
Producer: Shuji Abe, Nobuyuki Tohya, Nozomu Enoki, Toru Horibe, Junichi Sakomoto
Cinematographer: Koichi Nakayama
Release Date: June 17, 2006
Runtime: 119 Min.
Genre: Teen-Romance / Music / Illness / Tearjerker
Distributor: Shochiku
Language: Japanese
Country: Japan
Theme Song: Yui - "Good-bye Days"

Sinopsis:
Kaoru Amane, 16 tahun, tidak bersekolah tetapi menyanyi sendiri pergi setiap malam setelah gelap di alun-alun di depan stasiun kereta dengan gitar di tangannya. Dia memimpin gaya hidup yang berlawanan dengan norma, tidur di siang hari dan aktif di malam hari. Kaoru menderita xeroderma pigmentosum (XP), penyakit, yang juga dapat digambarkan sebagai alergi terhadap matahari, dan tidak diizinkan untuk terkena sinar matahari. Satu-satunya motivasi dalam hidupnya adalah bernyanyi, yang juga merupakan satu-satunya koneksi ke dunia luar. Suatu hari, sebuah insiden secara drastis mengubah hidupnya ...
Kaoru kembali ke rumah pada pukul 4 pagi, sebelum matahari terbit. Di luar jendela kamarnya, dia melihat seorang siswa SMA berdiri dengan papan selancar di tangannya. Ini menjadi rutinitasnya untuk mengawasinya dan teman-temannya datang dan pergi ke laut setiap pagi, sebelum tidur. Perjumpaan yang ditakdirkan terjadi selama beberapa jam sebelum jeda, menggambar bersama dua individu yang tidak akan pernah bertemu di siang hari. Namun, Koji tidak tahu tentang penyakitnya. Keduanya dengan cepat jatuh satu sama lain dan terus bertemu di kota pada malam hari. Kemudian suatu hari, sebuah insiden menuntun Koji untuk belajar tentang penyakit Kaoru. Kaoru menyerahkan cinta pertamanya kepada dirinya sendiri, "Aku seharusnya tidak membiarkan diriku bermimpi tentang kehidupan yang bahagia. Aku tidak normal." Dia bahkan menyerah bernyanyi. Koji melihat Kaoru dalam keadaan seperti itu mendorongnya dengan menyarankan, "Mari kita bertemu hanya di malam hari," dan datang dengan hadiah cemerlang untuknya. Dia telah menjalani hidup dengan hati-hati menempatkan dirinya di luar jangkauan bahaya, tanpa niat mengejar mimpi. Namun, Koji telah menyinari hatinya membuatnya ingin bernyanyi sekali lagi. Namun, penyakitnya yang telah berkembang dengan tenang, telah mulai menekan sistem sarafnya, membuatnya tidak bermain gitar sesuai keinginannya ...

  • Share:

You Might Also Like

0 Comments