Kim Bong-doo adalah seorang guru muda di sekolah dasar Seoul. Dia datang ke sekolah lebih lambat dari murid-muridnya, dan dimarahi oleh kepala sekolah setiap hari. Alih-alih menyiapkan rencana pelajaran, dia pergi minum di salon kamar, dan dia secara aktif mendorong dan membujuk orang tua untuk memberinya uang suap sebagai imbalan atas kebaikannya pada anak-anak mereka. Namun suatu saat, ia akhirnya ketahuan, dan menjadi sasaran keluhan orang tua. Jadi Tuan Kim untuk sementara dipindahkan ke pedesaan, sebuah sekolah cabang di desa terpencil di Provinsi Gangwon. Di pedesaan, ponsel tidak berguna dan bahkan membeli rokok di toko terdekat adalah hal yang mustahil. Hanya ada lima siswa di seluruh sekolah, dan dia juga tidak puas dengan penduduk desa yang sangat naif yang menawarkan kepadanya semua jenis sayuran dan buah-buahan sebagai pengganti uang. Lebih buruk lagi, seorang lelaki tua pemarah bernama Tuan Choi memerasnya untuk mengajarinya alfabet Korea. Didorong hampir gila karena kebosanan dan kedamaian, Tuan Kim memetakan rencana untuk memindahkan semua siswanya ke Seoul, dengan demikian menutup sekolah pedesaan. Sebagai permulaan, Tuan Kim memulai program setelah sekolah untuk fokus pada pengembangan bakat khusus setiap siswa sehingga mereka ingin mendapatkan pendidikan yang lebih baik di Seoul. Bertentangan dengan niat buruknya, ini menghasilkan lingkungan yang bahagia dan mendukung bagi anak-anak dan masyarakat desa, sehingga pejabat sekolah mempertimbangkan kembali kebijakan mereka untuk menutup sekolah karena "pengabdian yang luar biasa" dari Bapak Kim kepada anak-anak. Tetapi ketika seorang pengusaha tiba-tiba muncul, berkata bahwa dia ingin mengubah sekolah menjadi situs permainan bertahan hidup, Tuan Kim sekali lagi tergoda oleh uang.

Google Drive | Subtitle